Dalam kegiatan Budidaya ikan lele seorang petani harus mampu mendiagnosa penyakit ikan dan penanggulannya. Penyakit ikan dapat diartikan sebagai organisme yang hidup dan
berkembang di dalam tubuh ikan sehingga organ tubuh ikan terganggu.
Penyakit yang menyerang ikan budidaya sebenarnya dapat dideteksi lebih
dini oleh para pembudidaya ikan. Secara umum gejala ikan sakit dapat dilihat
dari dua kejadian yaitu cara kematian ikan dan tingkah laku ikan yang
dipelihara.
Cara kematian ikan di kolam budidaya dapat diamati dengan:
1.
Kematian ikan terjadi secara tiba-tiba dengan
ciri-ciri:
-
Ikan berukuran besar mati lebih dulu
-
Ikan yang belum mati ada di permukaan kolam/di
saluran air masuk
-
Air kolam berubah warna dan menyebabkan bau
busuk
-
Ikan mati terjadi pada dini hari
-
Tanaman air mati
Hal ini disebabkan oleh kekurangan oksigen di kolam budidaya.
2.
Kematian ikan yang terjadi secara tiba-tiba dan
kejadiaannya tidak selalu pagi hari tetapi terjadi kapan saja dengan ciri-ciri:
-
Ikan yang kecil mati terlebih dulu
-
Hewan air lainnya mati seperti kodok dan siput
-
Ikan berenang saling bertabrakan
Hal ini penyebabnya adalah keracunan
3. Kematian
ikan yang terjadi dengan kecepatan kematian pada awal. Jumlah ikan yang mati
sedikit, kemudian banyak dan jarak antar kematian berselang sedikit.
Penyebabnya adalah: virus dan bakteri
4. Kematian
ikan yang terjadi secara berurutan pada waktu yang cukup lama
Penyebabnya adalah parasit
5. Kematian
ikan yang terjadi secara berurutan dengan kecepatan kematian ikan sedikit
sampai mencapai puncak dengan jumlah kematian yang tetap
Penyebabnya adalah makanan
Selain dari cara kematian ikan, pemantauan ikan yang sakit juga bisa
dilihat dari tingkah laku ikan, yaitu:
1.
Ikan yang dipelihara selalu berada atau
berkumpul di permukaan air atau di saluran pemasukan air. Gejala ini dapat
diprediksi penyebabnya adalah:
-
Kekurangan oksigen di perairan
-
Parasit ikan
2.
Ikan berada di permukaan air dan gerakannya
sedikit lebih cenderung ikan tersebut
berdiam diri (seperti keadaan lemas). Gejala ini diprediksi penyebabnya adalah:
-
Parasit di insang
-
Kerusakan insang yang disebabkan oleh bakteri
(virus)
-
Ikan kekurangan zat nutrisi (hemoglobin)
3.
Aktivitas makan ikan bearkurang. Gejala ini
diperediksi penyebabnya adalah:
-
Perubahan kualitas/mutu aire
-
Makanan tidak cocok
-
Segala macam penyakit
4.
Ikan berenang terbalik dengan posisi bagian
perut berada di atas dan ikan melakukan gerakan mengguling-gulingkan abadannya.
Gejala ini diprediksi penyebabnya adalah:
-
Parasit
-
Virus
5.
Ikan berada di dasar perairan dan tidak mau
makan, serta siripnya tidak berkembang. Gejala ini diprediksi penyebabnya
adalah :
-
Paarasit
-
Kualitas air yang buruk
6.
Ikan diam di dasar perairan dan di pinggiran
kolam. Gejala ini diprediksi penyebabnya adalah parasit dari jenis
Ichthyoipthrium multifiliis.
7.
Ikan gelisah (terlampau aktif) dan
menggesek-gesekkan badannya pada batu-batuan atau benda keras lainnya. Gejala
ini diprediksi penyebabnya adalah Myxosoma dan crustacea
8.
Ikan bergetar. Gejala ini diprediksi penyebabnya
adalah parasit.
Dari keduan cara di atas kita sudah bisa menduga adanya gejala
penyakit pada ikan, untuk lebih jelasnya kita juga bisa melihat secara langsung
organ tubuh ikan yang terserang penyakit. Secara kasat mata dapat diketahui
tentang jenis penyakit ikan pada bagian luar tubuh ikan dengan melihat
tanda-tanda sebagai berikut:
1.
Warna tubuh ikan lebih gelap dari b biasanya.
Gejala ini diprediksi penyababnya adalah:
-
Kekurangan vitamin C
-
Virus
-
Parasit jenis trypanosoma
2.
Warna tubuh ikan kemerahan. Diprediksi
penyebabnya adalah:
-
Insang ikan menggumpal disebabkan oleh bakteri,
jamur dan parasit
-
Ikan kekurangan makanan
3.
Adanya luka borok. Diprediksi penyebabnya adalah
argulus (kutu air), lernea cacing), trematoda (cacing) dan bakteri
4.
Adanya pendarahan pada daerah tertentu.
Diprediksi penyebabnya adalah Argulus, Lernea dan bakteri
5.
Ikan tubuhnya bengkak. Gejala seranga ini dapat
diprediksi penyebabnya adalah tumor dan siste (telur parasit)
6.
Perubahan bentuk tubuh ikan seperti badannya
bengkak, tidak mempunyai sirip. Diprediksi penyebabnya antara lain genetik dan
kekurangan zat nutrisi makanan
7.
Perubahan kulit ikan ada beberapa macam.
Diprediksi penyebabnya:
-
Terdapat bintik putih : Ichthyopthirius
multifiliis
-
Terdapat selaput yang tidak beraturan : jamur
-
Ada lapisan lendir berwarna abu-abu: Trichodina,
costia, chillodonella (parasit)
-
Ada bercak lendir dan darah: monogenea (parasit)
NO
|
JENIS
OBAT
|
METODE
|
BAHAN
KIMIA/OBAT
|
DOSIS
|
1
|
Protozoa
|
Pengolesan
|
Formalin
|
100 ppm
|
Perendaman pada bak
|
§ NaCl,
§ KMnO4
|
§ 25 %
§ 100 ppm
|
||
Perendaman pada kolam
|
§ Rivanol
§ Formalin
|
§ 100 ppm
§ 20 ppm
|
||
2
|
Cacing,
crustacea
tingkat rendah
dan jamur
|
Pengolesan
|
§ Formalin
§ Rivanol
|
§ 0,1 %
§ 100 ppm
|
Perendaman
pada bak
|
§ NaCl
§ KMnO4
§ NH4OH
§ Formalin
§ NH4Cl
|
§ 20
%
§ 0,01
ppm
§ 0,25
ppm
§ 50
ppm
§ 1-1,5%,15
|
||
Perendaman
pada kolam
|
§
Malachite green
§
Ekstrak biji teh
|
§ 0,15 ppm
§
200 kg/ha
|
||
3
|
Aeromonas sp dan
Pseudomonas sp
|
Perendaman
pada kolam
|
§
Formalin
|
§
100 ppm
|
Pemberian
antibiotic
pada
makanan
|
§ Tetrasiklin
§
Oxytetracyclin
|
§
1 kapsul tiap 10 Kg makanan
§ 50
mg/kg Makanan
selama 7 – 10 hari
|
0 komentar:
Posting Komentar